PROGRAM OPTIMALISASI KBM PAI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTA CIREBON

KBM PAI SMP NEGERI 1 KOTA CIREBON - MENGUNDANG RIDHO DAN HIDAYAH ILAHI MENUJU HIDUP YANG LEBIH ISLAMI

Selasa, 30 Agustus 2016

BAB II. LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH DENGAN SHALAT SUNNAH

MATERI BAGIAN 3 ( HABIS )
SHALAT-SHALAT SUNNAH YANG DILAKSANAKAN BERJAMAAH ATAU MUNFARID
A. Shalat Tarawih
36. Apakah Shalat Tarawih itu ?
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam bulan Ramadan. Shalat tarawih dilaksanakan setelah Shalat Isya’ sampai waktu fajar. Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad.
37. Bacakan dalil naqli tentang Shalat Tarawih !
Sabda ‎Rasulullah SAW :‎
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَاباً ‏غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخارى ومسلم)‏
artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang ‎melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi ‎iman dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-‎dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)‎
38. Ada berapakah jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dapat dilaksanakan, sebutkan !
Shalat Tarawih dapat dilaksanakan delapan rakaat, dua puluh rakaat, atau tiga puluh enam rakaat.
Kita tinggal memilih jumlah rakaat mana yang mau dan mampu untuk dilaksanakan. Perbedaan jumlah bilangan rakaat ini tidak perlu dipermasalahkan. Yang terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan dengan khusyu.
 39. Cermatilah cara melaksanakan Shalat Tarawih dan coba praktikkan bersama kelompokmu!
  • Cara melaksanakan Shalat Tarawih
‎Shalat Tarawih dikerjakan seperti shalat biasa lainnya baik mengenai bacaannya maupun gerakan-gerakannya dan pada setiap dua rakaatnya ditutup dengan salam. hanya niat yang membedakannya.
a. Berniat dalam hati melakukan Shalat Tarawih
apabila diucapkan bacaannya adalah sebagai berikut:
  • Niat Shalat Tarawih berjamaah:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا ( إمَامًا) لِلّٰـهِ تعَالَى
   artinya : “sengaja aku Salat sunnah Tarawih dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala”
  • Lafal niat Shalat Tarawih secara munfarid (sendirian) :
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
     artinya : sengaja aku shalat sunnah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala
b. Takbiratul ihram, membaca doa iftitah, surat al-Fatihah dan seterusnya sampai salam.
Setelah selesai shalat Tarawih lalu diteruskan shalat Witir, sekurang-kurangnya satu rakaat tetapi pada umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam atau satu salam.
c. Do’a setelah shalat Tarawih
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلاَيَا صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، إِلهَنَا عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا، وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلأُمَّهَاتِنَا، وَلإِخْوَانِنَا وَلأَخَوَاتِنَا، وَلأَزْوَاجِنَا وَلأَهْلِيْنَا َوِلأَهْلِ بَيْتِنَا، وَلأَجْدَادِنَا وَلِجَدَّاتِنَا، وَلأَسَاتِذَتِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا، وَلِمَنْ عَلَّمْنَاهُ وَلِذَوِى الْحُقُوْقِ   عَلَيْنَا، وَلِمَنْ أَحَبَّنَا وَأَحْسَنَ إِلَيْنَا، وَلِمَنْ هَدَانَا وَهَدَيْنَاهُ إِلَى الْخَيْرِ، وَلِمَنْ أَوْصَانَا وَوَصَّيْنَاهُ بِالدُّعَاءِ، وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ، وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْمُعْتَمِرِيْنَ وَالغُزَاةِ وَالزُّوَّارِ وَالمُسَافِرِيْنَ، فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوِّ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَقِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ، وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ، وَاخْتِمْ لَنَا يَا رَبَّنَا مِنْكَ بِخَيْرٍ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
     Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban- kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridha dengan ketentuan, yang ber¬syukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
     Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini tergolong orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya,
     Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas penghulu kita Muhammad, keluarga beliau dan shahabat beliau semuanya, berkat rahmat-Mu, oh Tuhan, Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
—-
B. Shalat Witir
 40. Apakah Shalat Witir itu?
Witir artinya ganjil. Shalat Witir artinya shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ dengan bilangan rakaatnya ganjil (1,3,5,7 atau 11 rakaat) baik di bulan Ramadan maupun diluar bulan Ramadan.
41. Bacakan dalil naqli tentang shalat Witir!
Rasulullaâh saw bersabda :
اجْعَلُوا آجِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
Artinya :Jadikanlah akhir shalat kamu di malam hari dengan shalat Witir. (H.R. Muttafaq Alaih)
‎41. Cermatilah cara melaksanakan Shalat Witir berikut ini dan coba praktikkan bersama kelompokmu!
 Tata cara pelaksanaan shalat witir sebagai berikut :‎
a. Berniat dalam hati melakukan shalat Witir,
Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat ‎dan ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat.
-Jika diucapkan lafal niat shalat witir 2 rakaat berjamaah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا (مَأْمُوْمًا) لِلّٰـهِ تَعَالَى
   artinya : Sengaja aku shalat witir dua rakaat menjadi imam (makmum) karena Allah Ta’ala
-Niat Shalat Witir 1 rakaat berjamah
أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ اِمَامًا(مَأْمُوْمًا) لِلّٰـهِ تَعَالى
artinya: Sengaja aku shalat satu rakaat witir menjadi imam (makmum) karena Allah Ta’ala.
-Jika diucapkan lafal niat shalat witir 2 rakaat munfarid (sendirian) sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
   artinya : Sengaja aku shalat sunnah witir dua rakaat menjadi imam (makmum) karena Allah Ta’ala
-Niat Shalat Witir 1 rakaat munfarid
أُصَلِّي سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةَ لِلّٰـهِ تَعَالى
artinya: Sengaja aku shalat sunnah witir satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.
-Berniat shalat witir 3 rakaat dengan 1 salam secara berjamaah.
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِثَلَاثَ رَكَعَاتٍ اِمَامًا (مَأْمُوْمًا) لِلّٰـهِ تَعَالَى
artinya: Sengaja aku shalat sunnah witir tiga rakaat menjadi imam (makmum) karena Allah Ta’ala.
-Berniat shalat witir 3 rakaat dengan 1 salam secara munfarid
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِثَلَاثَ رَكَعَاتٍ لِلّٰـهِ تَعَالَى
artinya: Sengaja aku shalat witir tiga rakaat karena Allah Ta’ala.
b. Takbiratul ihram
c. Membaca doa iftitah, surat al-Fatihah dan seterusnya sampai salam.
d. Berdo’a setelah shalat Witir
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا، وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya: Ya Allah, ya Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu (mohon diberi) iman yang lenggeng, dan kami mohon kepada-Mu hati kami yang khusyu’, dan kami mohon kepada-Mu diberi ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shalih dan mohon tetap dalam agama islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, dan khusyu’ kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat, ya Allah, yaAllah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga Allah memberi kesejahteraan atas sebaik-baik makhluk-Nya yaitu Nabi Muhammad, atas keluarga dan semua sahabatnya, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
—–
C. Shalat Dhuha
43. Apakah Shalat Dhuha itu?
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. dari setelah matahari agak tinggi sampai sebelum masuk waktu dzuhur.
Waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10.
Hukum salat Duha adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua, rakaat dan paling banyak dua belas rakaat, dan yang paling utama delapan rakaat.
44. Bacakan dalil naqli tentang Shalat Dhuha?
Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
artinya:Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau telah bersabda, “Setiap hari bagi setiap persendian dari salah seorang di antara kalian terdapat kewajiban untuk bersedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi munkar adalah sedekah. Semua itu tercukupkan dengan dua rakaat shalat yang dilakukan di waktu dhuha.” (HR. Muslim)
45. Cermatilah cara melaksanakan Shalat Dhuha berikut ini dan coba praktikkan bersama kelompokmu!
  • Cara melaksanakan salat Dhuha
a. Beniat dalam hati melakukan Shalat Dluha secara berjamaah, jika diucapkan :
اُصَلِّىْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا (مَأْمُوْمًا) لِلّٰـهِ تَعَالَى.الله اَكْبَرُ
artinya: Sengaja aku shalat sunah Dhuha dua rakaat menjadi imam (makmum) karena Allah Ta’ala.
  • Atau beniat dalam hati melakukan Shalat Dluha secara munfarid, jika diucapkan :
اُصَلِّىْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى.الله اَكْبَرُ
  •       Artinya: Sengaja aku shalat sunah Dluha dua rakaat karena Allah Ta’ala
b. Takbiratul Ikhram
c. ‎Membaca doa iftitah, surat al-Fatihah dan seterusnya sampai salam.
d. Berdo’a setelah shalat Witir
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ
ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.
…..
D.Shalat Tahajud
46. Apakah Shalat Tahajud itu?
Tahajud berarti bangun dari tidur pada malam hari. Jadi shalat Tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya’ sampai menjelang waktu Subuh. Lebih utama dikerjakan sepertiga malam yang terakhir (kira-kira jam 02.00 dini hari).
Hukum melaksanakan shalat Tahajjud adalah sunnah muakkad. Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak tak terbatas.
47. Bacakan dalil naqli tentang Shalat Tahajud?
Firman Allah SWT
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
artinya :“Dan pada sebagian malam hari (shalat) Tahajudlah kamu sebagai (ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu memberikan tempat (kedudukan) yang terpuji. (Q.s. Al-Isra’ [17]: 79)
48. Kapankah waktu melaksanakan shalat Tahajjud itu?
Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai setelah shalat Isya’ sampai sepertiga akhir malam. Ulama membagi waktu shalat tahajjud menjadi tiga, yaitu:
  • Sepertiga malam pertama,dari jam 19.00 sampai jam 22.00
  • Sepertiga malam kedua, dari jam 22.00 sampai 01.00
  • Seperti malam ketiga. dari jam 01.00 sampai masuknya waktu subuh.
49. Cermatilah cara melaksanakan Shalat Tahajjud berikut ini dan coba praktikkan bersama kelompokmu!
Cara menlaksanakan shalat Tahajud
a. Berniat dalam hati melaksanakan shalat Tahajud dilakukan dengan cara berjamah, jika diucapkan sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنّةَ التَهَجٌّدِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا (مَأْمُوْمًا) لِلّٰـهِ تَعَالَى.الله اَكْبَر
artinya: Saya berniat mengerjakan shalat Tahajud dua rakaat menjadi makmum (imam) karena Allah Ta’ala.
  •  Berniat adalam hati melaksanakan shalat Tahajud dilakukan dengan cara munfarid (sendirian), jika diucapkan sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنّةَ التَهَجٌّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى.الله اَكْبَر
   artinya: Sengaja aku shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.
b. Takbiratul Ikhram
‎c. Membaca doa iftitah, surat al-Fatihah dan seterusnya sampai salam.
d. Berdo’a setelah Shalat tahajud.
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembahkecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
50. Sebutkan manfaat atau keutamaan shalat Tahajjud!
Manfaat atau keutamaan yang dapat kita ambil Shalat Tahajjud adalah:
a. Dapat membentuk karakter/kepribadian orang saleh.
b. Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
c. Dapat mencegah diri dari perbuatan dosa.
d. Dapat menghapuskan atau menghilangkan dari segala penyakit hati: iri, dendam, tamak, dan lain sebagainya.
e. Mengobati diri dari penyakit jasmani.
D. Shalat Tasbih
51. Apakah Shalat Tasbih itu?
Shalat Tasbih adalah shalat sunnah 4 (empat) rakaat yang dilaksanakan dengan memperbanyak membaca tasbih (subhanallah) di setiap gerakannya.
Shalat Sunnah Tasbih dikerjakan paling tidak minimal sekali seumur hidup. Tetapi jika mampu boleh mengerjakannya setahun sekali, sebulan sekali, seminggu sekali atau setiap malam sekali.
52. Bacakan dalil naqli tentang Shalat Tasbih?
عَنْ اَنَسٍ ابْنِ مَالِكٍ اَنَّ اُمَّ سُلَيْمَ غَدَّتْ عَلَى النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ عَلِّمْنِيْ كَلِمَاتٍ اَقُوْلُهُنَّ فِيْ صَلَاتِيْ فَقَالَ كَبِّرِي اللّٰـهَ عَشْرًا وَسَبِّحِ اللّٰـهَ عَشْرًا وَاحْمَدِيْهِ عَشْرًا ثُمَّ سَلِّيْ مَاشِئْتِ يَقُوْلُ نَعَمْ نَعَمْ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيْ )
artinya: Dari Anas bin Malik bahwasanya UMMU Sulaim berpagi-pagi menemui Nabi Saw seraya berkata: ajarilah saya beberapa kalimat yang say ucapkan di dalam shaakan menjalatku, maka beliau bersabda: bertabirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali, bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali dan bertahmidlah sepuluh kali, kemudian memohonlah (kepada Allah) apa yang kamu kehendaki, niscaya Dia akan menjawab: ya, ya (aku kabulkan permintaanmu)” (HR. At-Tirmizi)
53. Cermatilah tata cara melaksanakan Shalat Tasbih berikut ini dan coba praktikkan bersama kelompokmu!
 Cara melaksanakan Shalat Tasbih
Shalat Tasbih bisa dikerjakan dengan dua cara:
a. Dikerjakan di siang hari yakni empat rakaat satu salam.
b. Dikerjakan di malam hari yakni empat rakaat dengan dua salam, yaitu tiap dua rakaat dengan satu salam.
Rakaat Pertama
a. Berniat dalam hati melakukan Shalat Tasbih
-Jika diucapkan Lafaz niat Shalat Tasbih 4 rakaat dengan 1 kali salam:
اُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰـهِ تَعَالَي اَللهُ أَكْبَرْ
artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih empat rakaat karena Allah Ta’ala.
-Lafaz niat Shalat Tasbih 2 rakaat dengan 2 kali salam:
اُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكَعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَي. اَللهُ أَكْبَرْ
artinya: Sengaja aku shalat sunnat tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala.
b. Takbiratul ihram
c. Baca doa iftitah
d. Membaca surat Al-Fatihah
e. Membaca surat pendek.
(Rakaat I: At-Takatsur; Rakaat II: Al-Ashr; Rakaat III: Al-Kafirun; Rakaat IV:Al-Ikhlash)
  • Membaca bacaan tasbih sebanyak 15x:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
f. Ruku’
  • Membaca bacaan berikut 3x: سُبْحَانَ رَبِيَ العَظِيمِ وَبِحَمْدِه
  • Membaca bacaan tasbih 10x:سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
g. I’tidal (bangun dari ruku’)
–   Membaca bacaan i’tidal 1x :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبّنَا لَكَ الحَمْدَ مِلْءُ السَمَوَاتِ وَمِلْءُ الأرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ ِمنْ شَيءٍ بَعْدُ
  • Membaca bacaan tasbih 10x : سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
h. Sujud pertama
  • Membaca doa sujud 3x: سُبْحَانَ رَبِيَ الأعَلْيَ وَبحِمَدِه
  • Membaca tasbih 10x: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
i. Duduk antara dua sujud
–     Membaca doa duduk antara dua sujnud 1x:
رَبِّ اغْفِرْ ِلِيْ وَارْحمَنِيْ وَاجْبرُنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَهْدِنـِيْ وَعَافِنـِيْ وَاعْفُ عَنـِّيْ
  • Membaca doa tasbih 10x: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
j.Sujud kedua:
– Membaca doa sujud 3x: سُبْحَانَ رَبِيَ الأعَلْيَ وَبحِمَدِه
– Membaca tasbih 10x:سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
k. Bangun dari sujud untuk rakaat kedua, sebelum berdiri (duduk istirahat dahulu) dan membaca tasbih 10x: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰـهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ
lalu berdiri untuk rakaat kedua yang bacaannya sama dengan rakaat pertama dan diakhiri salam.
Jumlah bacaan tasbih satu raka’at : 75 x tasbih
Jumlah total empat raka’at: 4 X 75 = 300 kali tasbih
Doa setelah shalat tasbih
Doa yang dibaca setelah shalat tasbih adalah sebagai berikut (kalian dapat menambahnya dengan doa yang lain):
اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ تَوْفِيْقَ اَهْلِ اْلهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ اْليَقِيْن وَمُنَاصَحَةَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزَمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجَدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ اْلعِلْمِ حَتىَّ اَخَافَكَ . اللّهُمَّ اِنِّى اَسْئَلُكَ مَخَافَةً تُحْجِزُنِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَعَاتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى اُنَاصِحَكَ فِى التَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ وَحَتَّى اُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّالَكَ وَحَتَّى اَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فى اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَاُحْسِنَ الظَّنَّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ النُّوْرِ رَبَّنَا اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَغْفِرْلَنَا اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن .
 54. Sebutkan Hikmah melaksanakan Shalat Sunnah!
Hikmah melaksanakan Shalat sunnah sebagai berikut:
a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan senantiasa akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.
b. Menambah kesempurnaan shalat fardu.
c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridhoan Allah Swt. serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt.
d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita sadari.
e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk shalat sunnah. shalat yang dianjukan dilaksanakan berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid sedangkan shalat sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd (sendiri) sebaiknya dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan.
f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram.

Sumber Bacaan :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,Jakarta:.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014,Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,Jakarta.

BAB II. LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH DENGAN SHALAT SUNNAH

MATERI BAGIAN 2 ( BERSAMBUNG )
SHALAT-SHALAT SUNNAH YANG DILAKSANAKAN MUNFARID
Shalat Sunat Rawatib
18. Apakah Shalat Sunat Rawatib itu?
  • Rawatib berasal dari kata rat’bah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus.
  • Shalat sunnah rawatib adalah shalat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi shalat fardu, baik sebelum maupun sesudahnya.
19. Bacakan dalil naqli Sunat Rawatib?
  • Sabda Nabi SAW:
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

ARTINYA: “BARANGSIAPA MENJAGA DALAM MENGERJAKAN SHALAT SUNNAH DUA BELAS RAKAAT, MAKA ALLAH AKAN MEMBANGUNKAN RUMAH UNTUKNYA DI SURGA, YAITU EMPAT RAKAAT SEBELUM ZHUHUR, DUA RAKAAT SETELAH ZHUHUR, DUA RAKAAT SETELAH MAGHRIB, DUA RAKAAT SETELAH ISYA` DAN DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH.” (HR. AT-TIRMIZI DAN AN-NASAI) 


20. Ditinjau dari segi hukumnya, shalat rawatib terbagi menjadi dua macam, sebutkan!
Shalat rawaātib mu`akkadah dan shalat rawatib gairu mu`akkad. 
21. Jelaskan apakah Shalat Sunat Rawatib mua’akad itu !
  • Shalat Sunat Rawatib Muakkad yaitu shalat sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, karena selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Shalat Sunat Rawatib Muakkad terdiri dari :
  1. Dua rakaat sebelum shalat Zuhur.
  2. Dua rakaat sesudah Shola Zuhur.
  3. Dua rakaat sesudah shalat Magrib.
  4. Dua rakaat sesudah shalat Isya
  5. Dua rakaat sebelum shalat Subuh.
22. Apakah Shalat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad itu, jelaskan!
  • Shalat Sunat Rawatib ghoiru Muakkad yaitu shalat sunah yang cukup dianjurkan untuk dilaksanakan, karena Nabi Muhammad Saw tidak selalu melaksanakannya.
Shalat sunat Rawatib ghairu Muakkad terdiri dari :
  1. Dua rakaat sebelum Shalat Zuhur (selain dua rakaat yang mu’akad)
  2. Dua rakaat sesudah Shalat Zuhur (selain dua rakaat yang mu’akad)
  3. Empat rakaat sebelum Shalat Ashar.
  4. Dua rakaat sebelum Shalat Magrib.
  5. Dua rakaat sebelum Shalat Isya.
23. Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, shalat rawātib ini terbagi menjadi dua macam, sebutkan!
  • Ditinjau dari segi pelaksanaannya shalat rawatib terdiri dari:
  1. qabliyyah (dikerjakan sebelum shalat fardu), dan
  2. ba’diyyah (dikerjakan setelah shalat fardu).

24. Jelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat sunah rawatib!

  • Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat sunah rawatib sbb:

    • Tidak didahului azan dan iqomah.
    • Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
    • Bacaannya tidak dinyaringkan.
    • Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaan satu salam.
    • Sebaiknya tempat mengerjakan shalat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan shalat fardu.
25. Cermatilah cara melaksanakan Shalat Rawatib di bawah ini dan coba praktikkan bersama kelompokmu!
Cara melaksanakan Shalat Sunat Rawatib
Cara melaksanakan Shalat Rawatib baik sebelum mapun sesudahnya (qobliyah dan ba’diyah dikerjakan dua rakaat sama dengan shalat fardu baik gerakannya maupun bacaannya, tetapi yang berbeda hanyalah niatnya.
a. Diawali dengan niat menurut macam shalatnya.
Jika diucapkan maka lafal niatnya sbb:
  • Lafal Niat Shalat sunah rawatib qobliyah Subuh (sebelum shalat subuh)
 اُصَلِيْ سُنَّةً قَبْلِيَّةً الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
 artinya: “Sengaja aku shalat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah”

  • Lafal Niat Shalat sunah rawatib qobliyah Zuhur (sebelum shalat Zuhur)

اُصَلِيْ سُنَّةً قَبْلِيَّةً الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
      artinya: “ Sengaja aku shalat sunah sebelum zuhur dua rakaat karena Allah”

  • Lafal Niat Shalat sunah rawatib ba’diyah Zuhur (sesudah shalat Zuhur)

اُصَلِيْ سُنَّةً َبَعْدِـيَّةً الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
 artinya: “ Sengaja aku shalat sunah sesudah Zuhur dua rakaat karena Allah”

  • Lafal Niat Shalat sunah rawatib qobliyah Asar (sebelum shalat Asar)
اُصَلِيْ سُنَّةً قَبْلِيَّةً الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
artinya: “ Sengaja aku shalat sunah sebelum asar dua rakaat karena Allah”
  • Lafal Niat Shalat rawatib qobliyah Magrib (sebelum shalat Magrib)
اُصَلِيْ سُنَّةً قَبْلِيَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
 artinya: “ Sengaja aku shalat sunah sebelum Magrib dua rakaat karena Allah”

  • Lafal Niat Shalat sunah rawatib ba’diyah Magrib (sesudah shalat Magrib)
اُصَلِيْ سُنَّةً بَعْدِـيَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
 artinya: “ Sengaja aku shalat sunah sesudah Magrib dua rakaat karena Allah”

  • Lafal Niat Shalat rawatib qobliyah Isya’ (sebelum shalat Isya’)
اُصَلِيْ سُنَّةً قَبْلِيَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
  artinya: “Sengaja aku shalat sunah sebelum Isya’ dua rakaat karena Allah”

  • Lafal Niat Shalat rawatib ba’diyah Isya’ (sesudah shalat Isya’)
اُصَلِيْ سُنَّةً بَعْدِـيَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
 artinya: “ Sengaja aku shalat sunah sesudah Isya’ dua rakaat karena Allah”
b. Takbiratul ihram.
c. Membaca doa iftitah, membaca Ta’awudz, membaca surat al-Fatihah, membaca ayat dan seterusnya sampai salam sebagaimana cara shalat pada umumnya.
Shalat Tahiyyatul Masjid
 26. Apakah Shalat Tahiyyatul masjid itu?
  • Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat sunnah yang dilaksanakan untuk menghormati masjid.
  • Shalat ini disunnahkan bagi setiap muslim ketika memasuki masjid, dikerjakan 2 rakaat sebelum duduk dengan tujuan menghormati (memuliakan) masjid.
  • Pada saat kita hendak masuk ke masjid, disunnahkan untuk mendahulukan kaki kanan seraya berdoa :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ ذُنُوبـِيْ وَافْتَحْ لِيْ اَبْوَبَ رَحْمَتِكَ
artinya: Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku.
27. Bacakan dalil naqli tentang Shalat Tahiyyatul masjid !
  • Nabi Saw bersabda:
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ
artinya:Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
28. Diskusikan dengan kelompokmu cara melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid, kemudian coba praktikkan dalam kelompok !
  • Cara melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid
a. ‎Berniat dalam hati melakukan shalat Tahiyatul Masjid
Jika diucapkan bacaan niatnya adalah :‎
أُصَلِّي سُنَّةً تَحِيَّةَ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
‎ artinya: Sengaja aku shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. ‎Takbiratul ihram, membaca doa iftitah, surat al-Fatihah dan seterusnya sampai salam.
Shalat Istikharah
 29. Apakah Shalat Istikharah itu?
Shalat Istikharah artinya shalat sunnah dua rakaat dengan maksud memohon petunjuk  kepada Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik diantara dua pilihan atau lebih.
30. Kapankah waktu yang terbaik melaksanakan Shalat Istikharah?
Shalat Istikharah dapat dikerjakan pada waktu siang atau malam, namun waktu yang terbaik melaksanakan Shalat Istikharah adalah mulai pertengahan malam akhir, sebagaimana waktu shalat Tahajjud.
31. Bacakan dalil naqli Shalat Istikharah !
  • Nabi Saw bersabda:
عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الْاِسْتِخَارَةَ فِي الأُمُوْرِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّوْرَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُوْلُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, “Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka’at sunnah kemudian berdoalah…”  (HR. Bukhari)
32. Praktikkan Shalat Istikharah dengan mengikuti ketentuan berikut ini!
  • Cara Mengerjakan shalat Istikhrah
Rakaat Pertama
  1. Beniat dalam hati melakukan shalat Istikharah, jika diucapkan sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالَى
  artinya: Sengaja aku shalat sunah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala
  1. Takbiratul Ihram,
  2. Membaca doa iftitah,
  3. Mmbaca surah al-Fātihah,
  4. Membaca surah al-Kafirun, bacaan surah al-Kafirun boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
  5. Rukuk
  6.  Iktidal
  7.  Sujud
  8. Duduk antara dua sujud
  9. Sujud kali kedua
  10. Berdiri untuk rakaat kedua

Rakaat Kedua
  1. Membaca surah al-Fatihah
  2. Membaca surah al-Ikhlas, bacaan surah al-Ikhlas boleh lebih dari satu kali, yakni tiga, tujuh, atau sepuluh kali.
  3. Rukuk
  4. Iktidal
  5. Sujud
  6. Duduk antara dua sujud
  7. Sujud kali kedua
  8. Duduk untuk tahiyyat akhir
  9. Memberi salam ke kanan dan ke kiri
  10. Setelah shalat dua rakaat, dilanjutkan dengan membaca doa istikharah yang diajarkan Nabi Muhammad saw sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ  هَذَا اْلأَمْرَ – (وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku.”
Setelah shalat istikharah, biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan mantap terhadap salah satu pilihan yang ada. Bisa juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali.
—-
Shalat Hajat

33. Apakah Shalat Hajat iitu?
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat atau keperluan, baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi agar hajat dikabulkan Allah.
34. Bacakan dalil naqli tentang Shalat Hajat!
Firman Allah:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِيْنَ
  artinya: Dan mintalah pertolonganlah ( kepada Allah) dengan sabar dan shalat”   ( Al Baqarah : 45 )
35. Cermatilah tata cara melaksanakan Shalat Hajat, kemudian coba praktikkan bersama kelompokmu !
Adapun tata cara pelaksananya yaitu sama dengan shalat saholat sunat yang lainya .
  1. Berniat shalat Hajat di dalam hati, jika diucapkan sebagai berukut:

اُصَلِّى سُنّـَةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰـهِ تَعَالى
               artinya: Sengaja aku shalat sunah hajat  2 rakaat karena Allah.
  1. Membaca doa Iftitah,
  2. Membaca surat Al Fatihah,
  3. Membaca salah satu surat/ayat al-Quran.
  4. Ruku’ sambil membaca Tasbih 3 kali
  5. I’tidal sambil membaca bacaannya
  6. Sujud yang pertama sambil membaca Tasbih 3 kali
  7. Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
  8. Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih 3 kali
  9. setelah selesai rakaat pertama kemudian dilanjutkan rakaat kedua dan setelah sujud terakhir kemudian tasyahhud akhir dan diakhiri dengan salam.


Doa Setelalah Shalat Hajat
Setelalah Shalat sunnah hajat 2 rokaat kemudian membaca pujian kepada Alloh misalnya dengan memilih lafadz tahmid :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰـهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ لِلّٰـهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
artinya: Tiada ilah selain Allah yang Mahasantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Aku mohon kepadaMu hal-hal yang bisa mendatangkan rahmatMu, sebab-sebab datangnya ampunanMu, perlindungan dari segala noda, keuntungan dari segala kebajikan, dan keselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau sisakan dosa untukku kecuali Engkau telah mengampuninya, jangan sisakan kegalauan kecuali Engkau telah menghilangkannya, jangan sisakan hajat yang Engkau meridhainya kecuali Engkau telah menunaikannya, duhai Dzat yang paling pemurah.
—-
Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,Jakarta:.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014,Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,Jakarta.